Selasa, 20 November 2012

Botani Phanerogamae : Tanaman Obat


MAKALAH
BOTANI PHANEROGAMAE
TANAMAN OBAT
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mandiri Mata Kuliah Botani Phanerogamae



Disusun oleh :
Jenab Purnama Sari
1210206049

PENDIDIKAN BIOLOGI/A/IV
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG JDATI
BANDUNG
2012

Kata Pengantar

            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas terselesaikannya makalahBotani Phanerogamae. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Vertebrata yang diberikan oleh dosen Botani Phanerogamae,  yaitu Selanjutnya penulis uraikan di dalam makalah ini kumbang meliputi :.
            Makalah ini disajikan secara sistematis guna mempermudah pembaca untuk memahami dan mempelajarinya.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.






Badung, Mei 2012

                                                                                                           

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
  1. Latar belakang Masalah ...................................................................................... 1
  2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
A.    Tanaman Korejat ................................................................................................. 2
B.     Sirih ..................................................................................................................... 4
C.     Kumis Kucing ..................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 8
A.    Kesimpulan ......................................................................................................... 8
B.     Saran.................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

Bab I
Pendahuluan

A.   Latar belakang
Di dunia ini banyak sekali berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan, tumbuh-tumbuhan itu diciptakan oleh Allah agar kita bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Tumbuhan banyak manfaatnya, antara lain ada yang di gunakan sebagai tanaman hias, diambil buahnya untuk dimakan, atau bahkan bagian dari tumbuhan itu dijadikan obat untuk mengobati berbagai macam penyakit.

B.   Rumusan Masalah
1.      Apa itu  korejat?  Dan apa manfaatnya
2.      Mengapa korejat dijadikan tanaman obat?
3.      Apa itu sirih? Dan apa manfaatnya?
4.      Mengapa sirih dijadikan tanaman obat?
5.      Apa itu kumis kucing? Dan apa manfaatnya?
6.      Mengapa kumis kucing dijadikan obat?



Bab II
Pembahasan

Berbagai jenis tamanan hidup di dunia ini.dan tanaman-tanaman itu banyak yang dijadikan sebagai tanaman obat. Berikut ini adalah contoh beberapa tanaman yang dijadikan sebagai obat, baik akar, batang. daun, atau bunganya.

A.   Tanaman Korejat
Tanaman korejat atau Ki Tolod atau ada juga yang menyebutnya bunga bintang merupakan tanaman yag termasuk ke dalam sub kelas Asteridae. Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air ( Got ) atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Korejat dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Herba menahun, Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan.



Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Campanulales
 Famili: Campanulaceae
Genus:
Isotoma
 Spesies: Isotoma longiflora



1.      Manfaat Tanaman Korejat
Pemanfaatan korejat sebagai obat gangguan pada mata sebenarnya sudah dilakukan sejak lama oleh masyarakat pedesaan. Caranya dengan memetik bunyanya pada pagi hari, yakni saat bunga masih berembun. Embun yang menempel di bunga tersebut diteteskan ke mata sebagai obat gangguan mata.
Menurut Burkill (1935) dan Allen (1943), air yang diperoleh dari bagian tanaman korejat bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati iritasi mata, serta bisa dimanfaatkan sebagai penyegar mulut dan tenggorokan. Souder (1963) berpendapat bahwa air korejat yang diteteskan bisa mengobati kebutaan. Sementara itu, Von Reis dan Lipp (1982) mencatat bahwa air korejat bisa mengobati iritasi kulit dan kebutaan. Menurut Morton (1981), korejat bisa mengobati luka di kulit yang disertai peradangan. Disamping itu, tanaman korejat juga bisa digunakan untuk mencegah gangguan iritasi.

2.      Kandungan Kimia Tanaman Korejat
Kandungan kimia yang dimiliki tumbuhan ini adalah Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin, isotomin. senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu.
Hampir semua alkaloid di alam mempunyai keaktifan biologis dan memberikan efek fisiologis tertentu pada mahluk hidup. Sehingga tidaklah mengherankan jika manusia dari dulu sampai sekarang selalu mencari obat-obatan dari berbagai ekstrak tumbuhan. Fungsi alkaloid diperkirakan sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur tumbuh, atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion.
Alkaloid secara umum mengandung paling sedikit satu buah atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Kebanyakan alkaloid berbentuk padatan kristal dengan titik lebur tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. Alkaloid dapat juga berbentuk amorf atau cairan.



B.   Sirih
Daun sirih (dalam bahasa sunda sereh) memiliki nama latin Piper betle L merupakan tanaman asli Indonesia yang sudah lama dikenal sebagai salah satu tanaman kesehatan yang memiliki manfaat yang luar biasa. Di beberapa wilayah di Indonesia bahkan ada tradisi dimana seseorang mengunyah daun sirih. Tanaman sirih merupakan salah satu jenis tanaman rambat yang tumbuh dengan merambat atau menumpang pada tanaman lain atau objek lainnya seperti kayu, tembok atau pun tiang rumah. Tinggi tanaman sirih bisa mencapai 15 m, tergantung pada kesuburan media tanam dan rendahnya media untuk merambat. Batang berwarna coklat kehijauan, berbentuk bulat, berkerut, dan beruas yang merupakan tempat keluarnya akar.
Daun berbentuk jantung, beujung runcing, tumbuh berselang-seling, teksturnya agak kasar jika diraba, dan mengeluarkan bau yang sedap (aromatic) jika diremas. Panjang daun 6-17,5 cm dan lebar 3,5-10 cm. warna daun sirih bervariasi dari kuning, hijau, merah, sampai hijau tua.
Sirih berbunga majemuk yang berbentuk bulir dan merunduk. Bunga sirih dilindungi oleh daun pelindung yang berbentuk bulat panjang dengan diameter 1mm. bulir jantan panjangnya sekitar 1,5-3 cm dan memiliki dua benang sari yang pendek. Sementara itu, bulir betina panjangnya sekitar 1,2-6 cm, memiliki kepala putik 3-5 buah yang berwarna putih dan hijau kekuningan.
Buahnya tersembunyi atau buni, berbentuk bulat, berdaging, dan berwarna kuning kehijauan hingga hijau keabu-abuan. Tanaman sirih memiliki akar tunggang.
Sirih tumbuh subur di daerah tropis dengan ketinggian 300-1.000 m di atas permukaan laut, terutama di tanah yang banyak mengandung bahan organic dan cukup air. Di Indonesia ada beberapa jenis sirih yakni sirih jawa, sirih banda, sirih cengkih, dan sirih hitam.


Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta 
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Piperales
Famili:
Piperaceae
Genus: Piper
Spesies: Piper betle L.


1.      Manfaat Sirih
Sebenarnya ada banyak sekali manfaat yang bisa ditemukan pada daun sirih. Namun, manfaat yang paling menonjol dari penggunaan daun sirih adalah sebagia berikut :
a.       Daun Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Biasanya juga karena adanya manfaat ini digunakan sebagai pembersih organ kewanitaan.
b.      Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan.
c.       Selain itu daun sirih juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan.
d.      Biasanya untuk obat mimisan, dengan cara digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung.
e.       Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap
Pemanfaatan daun sirih sebagai obat disebabkan adanya minyak astiri yang dikandungnya.

2.      Kandungan Daun Sirih
Daun sirih mengandung minyak astiri yang terdiri dari betlephenol, kavikol, seskuiterpen, hidroksikavol, cavibetol, estragol, eugenol, dan karvakrol. Beberapa penelitian imiah menyatakan bahwa daun sirih juga mengandung enzim diastase, gula dan tannin. Biasaya, daun sirih muda mengandung diastase, gula, dan minyak astiri lebih banyak dibandingkan daun sirih tua. Sementara itu, kandungan taninnya relative sama.

C.   Kumis Kucing
Kumis kucing, tanaman ini disebut demikian karena memiliki bagian bunga yang mirip dengan kumis pada kucing. Tanaman kumis kucing meskipun tumbuh tegak, tetapi cenderung membentuk semak atau rimbun. Tinggi tanaman ini sekitar 1-2 m. batangnya berwarna coklat keunguan atau kemerahan bentunya persegi empat. Daun kumis kucing daunnya belah ketupat dengan tepi yang bergerigi kasar tak teratur. Permukaan daunnya berbintik-bintik karena terdapat kelenjar minyak astiri.
Bunganya keluar dari ujung cabang, warnanya ungu pucat atau putih. Tanaman kumis kucing dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah atau sedang. Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan melalui stek batang yang batangnya sudah tua.


Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Orthosiphon
Spesies: Orthosiphon stamineus


1.      Manfaat Kumis Kucing
Kumis kucing bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit yaitu Memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik), rematik, Batuk, Masuk angin, sembelit, sakit pinggang,anti radang,  radang ginjal, Batu ginjal, kencing manis, Albumiria, syphilis, Hipertensi, infeksi ginjal akut dan kronis, rematik, tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu serta infeksi kandung kemih, menghilangkan panas dan lembab, Infeksi ginjal (Acute dan chronic nephritis), Infeksi kandung kemih (Cystitis).Encok (Gout arthritis). Nyeri sendi, kencing berdarah, asam urat, kencing manis.

2.      Kadungan Kimia Kumis Kucing
Ada 2 jenis kumis kucing yang dikenal: Orthosiphon stamineus ungu yang berbunga ungu dan Orthosiphon stamineus putih. Sifat kimiawi dan efek farmakologis : Manis sedikit pahit, sejuk. Kandungan senyawa kimia di dalamnya adalah: Orthosiphon glikosida saponin, polifenol, flavonoi, sapofonin, myoinositol,  minyak astiri, dan garam kalium. Orthosipon glikosida adalah senyawa khusus yang memiliki daya iuretic (peluruh air seni) dan sedikit antiinflamasi. Dalam klorofil daun kumis kucing terdapat sedikit zat besi, jumlahnya tidak banyak dan sifatnya mudah menguap jika terkena sinar matahari langsung.
Daunnya mengandung kadar kalium (boorsma) yang cukup tinggi. Ia juga mengandung glikosida orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat dari tubuh.


BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Tanaman korejat atau Ki Tolod atau ada juga yang menyebutnya bunga bintang merupakan tanaman yag termasuk ke dalam sub kelas Asteridae. Tanaman korejat ini sering digunakan untuk mengobati sakit mata. Kandungan kimia yang dimiliki tumbuhan ini adalah Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin, isotomin. senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam.
Daun sirih (dalam bahasa sunda sereh) memiliki nama latin Piper betle L merupakan tanaman asli Indonesia yang sudah lama dikenal sebagai salah satu tanaman kesehatan yang memiliki manfaat yang luar biasa. Pemanfaatan daun sirih sebagai obat disebabkan adanya minyak astiri yang dikandungnya. Daun sirih mengandung minyak astiri yang terdiri dari betlephenol, kavikol, seskuiterpen, hidroksikavol, cavibetol, estragol, eugenol, dan karvakrol
Kumis kucing, tanaman ini disebut demikian karena memiliki bagian bunga yang mirip dengan kumis pada kucing. Kumis kucing bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit. Kandungan senyawa kimia di dalamnya adalah: Orthosiphon glikosida saponin, polifenol, flavonoi, sapofonin, myoinositol,  minyak astiri, dan garam kalium.

B.   Saran
Demikianlah yag dapat saya bahas dalam makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Saya menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan,saya membutuhkan masukan,kritik,dan saran dari saudara semua untuk perubahan yang lebih baik, maka penyusun menyarankan kepada pembaca agar mencari referensi lain untuk menambah wawasan mengenai materi ini.


Daftar Pustaka


Ali, Iskandar. Khasiat dan Manfaat Kitolod. Depok : Agromedia Pustaka
Damayanti, Rini. 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih; Obat Mujarab dari Masa ke Masa.
Moeljanto dan Mulyono. Depok : Agromedia Pustaka
Sa’adah, Sumiati. Mengenal Tanaman yang Berkhasiat Obat. Bandung : Azka Press

Minggu, 18 November 2012

Zoologi Vertebrata : Ikan Mas

Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Berikut ini adalah klasifikasi dari ikan mas :
Kingdom : Animalia
Phyllum: Chordata
Subphyllum : Vertebrata
Superclass : Pisces
Class : Osteichthyes
Subclass : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Subordo: Cyprinoidea
Family : Cyprinidae
Subfamily : Cyprininae
Genus : Cyprinus
Species : Cyprinus carpio Linn.
Di Indonesia, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni kancra, tikeu, tombro, raja, rayo, ameh atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya.
A.   Karakteristik Ikan Mas
Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai karakteristik umum sebagai berikut :
1.      Ikan mas merupakan hewan omnivore
2.      Kulit memiliki kelenjar mucous
3.      Cor / jantung memiliki dua ruang (atrium dan ventrikel)
4.      Respirasi mengandalkan insang
5.      Memiliki 10 pasang syaraf cranial
6.      Temperatur tubuh tergantung lingkungan (poikilotermis)
7.      Bersifat ovipar ( bertelur)
8.     Fertilisasi external
9.      Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada beberapa varietas yang hanya memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid (lingkaran).
10.  Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian belakang berjarikeras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut (ventral). Sirip duburnya (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi. Garis rusuknya (linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor.

B.   Morfologi Dan Anatomi Ikan Mas
1.      Morfologi
Tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak diujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan (proktaktil), bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik. Hanya sebagian kecil saja tubuhnya yang tidak tertutup oleh sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan dalam sisik tipe sikloid. Selain itu, tubuh ikan mas juga dilengkapi dengan sirip.
Tubuh ikan mas digolongkan (3) tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar. Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak yang bebas.
Pada bagian truncus (badan) terdapat ; sisik (squama) dengan tipe-tipe ctenoid, cycloid, ganoid dan sebagainya. Terdapat sirip (pinnae), yang terdiri dari pinnae tunggal dan pinnae sepasang. Terdapat pula linea lateralis atau gurat sisi, yang membujur di sepanjang kedua sisi tubuh sampai ekor.

2.      Anatomi
a)      Sistem Digestorium, sistem ini terdiri atas dua bagian yaitu tractus digestivus (saluran pencernaan ) dan glandula digestoria.
Ø  Tractus digestivus terdiri atas bagian dan organ-organ sebagai berikut:
1)      Cavum oris (rongga mulut), didalamnya terdapat :Lingua (lidah), kecil sekali . Dentes (gigi-gigi), terdapat pada tulang – os sub pharingiale, yaitu tulang yang terbentuk dari arcus branchialis (lengkung insang) yang terakhir.Jika mengunyah gigi ini akan beradu dengan langit-langit (schlundknopf / schlundknochen / tulang penelan).
2)      Oesophagus (batang tenggorok),berbentuk seperti kerucut.
3)      Ventrikulus ( Lambung )
4)      Intestinum (usus), berbelit-belit, belum ada pembagian yang jelas.
5)      Anus (dubur).
Ø  Glandula digestoria (kelenjar-kelenjar pencernaan makanan), yaitu :
1)      Hepar (hati), warna kemerahan.
2)      Pancreas
3)      Vesica fellea (kandung empedu), di bawah (ventral) dari oesophagus.
b)      Tractus Respiratorius (Alat-Alat Pernafasan), Pisces bernafas dengan ingsang (branchia).Branchiae mempunyai bagian-bagian: Arcus branchialis, terdiri dari tulang rawan, mempunyai gigi-gigi insang, dan Hemibranchii (daun insang), keseluruhannya disebut holobranchii.
c)      Sistem sirkulasi, Alat-alat peredaran darah terdiri dari :
1)      Cor (jantung),terdapat disebelah posterior dari insang, dibatasi dari ruang perut (cavum abdominalis) oleh septum transversum(sekat rongga badan), Cor terbungkus oleh selaput pericardium. Cor terdiri dari :
Ø  sinus venosus, berdinding tipis
Ø  atrium, merah coklat
Ø  ventrikel, merah coklat.
Ø  Bulbus arteriosus, warna putih.
Ø  Arteria (pembuluh nadi )
Ø  Vena (pembuluh balik)
Ø  Lien, warna merah coklat, memanjang di daerah intestinum.
Ø  Arteria dan vena
Darah kotor dari seluruh tubuh berkumpul melalui ductus cuvieri, kemudian menuju sinus venosusatrium – ventrikel – bulbus arteriosus dan aorta ventralis.  Aorta ventralis bercabang-cabang sesuai dengan banyaknya insang, dan menuju insang, yaitu arteria branchialis afferent. Arteria ini bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh-pembuluh yang lebih kecil (kapiler) pada hemibranchii (daun insang) untuk pengambilan oksigen. Kemudian berkumpul lagi menjadi arteria branchialis efferent. Yang menuju kepala bersatu membentuk aorta carotis, dan ke tubuh bagian belakang aorta dorsalis. Aorta dorsalis bercabang-cabang menuju organ-organ tubuh. Darah yang kembali ke jantung mengalir kembali melalui : Vena cardialis posterior, dari tubuh bagian belakang, Vena cardialis anterior, dari tubuh bagian depan, dan Vena hepatica dari hepar (hati). Ketiganya bersatu membentuk vena cuvieri dan masuk ke dalam cor
d)      Traktus Urogenitalis (Alat Ekskresi Dan Reproduksi), bagian ini terdiri dari :
1)      Organo uropoetis atau alat-alat ekskresi, yang terdiri dari Mesonephros atau ren (ginjal), terletak dorsal dari ruang perut, sepasang kiri – kanan. Ureter, adalah saluran urin dari mesonephros, menuju vesica urinaria. Vesica urinaria (kantung kencing) dan Sinus urogenitalis.
2)      Organogenitalis atau alat-alat reproduksi yang terdiri dari : Gonad sepasang kiri- kanan tubuh, warna kuning putih. Pada yang jantan menghasilkan sperma, dan pada yang betina menghasilkan telur.
e)      Encephalon (Otak) terbagi atas; telencephalon, diencephlaon, mesencephlaon, metencephalon, dan myelencephalon (kemudian tumbuh menjadi medulla oblongata). Dari encephalon keluar 10 pasang nervi cranialis yaitu ; n. olfactorius, n. opticus, n. oculomotorius, n. trochlearis, n. trigeminus, n. abduscens, n. facialis, n. vestibularis, n. glossopharyngeus, dan n. vagus.


C.   Perkembangbiakan Ikan Mas
Di daerah subtropics, ikan mas mencapai tingkat kedewasaan (matang kelamin/matang gonad/matang telur) pada umur 2-5 tahun dan panjang tubuhnya berkisar antara 25-40 cm. Ikan mas jantan mencapai matang kelamin pada umur 2-3 tahun atau panjang tubuhnya berkisar antara 25-30 cm. Sedangkan ikan mas  betina mencapai matang kelamin pada umur 4-5 tahun atau panjang tubuhnya mencapai 30-40 cm. Di wilayah beriklim tropis, ikan mas mencapai tingkat kedewasaan pada usia muda, yaitu sekitar umur 1-2 tahun.
      Proses kematangan kelamin ikan mas berlangsung relative lama dan pelan-pelan. Perkembangan gametnya sangat dipengaruhi oleh temperature lingkungan. Tetapi, perkembangan telur dan sperma induk ikan mas yang hidup di daerah tropis relative lebih cepat dibandingkan dengan di kawasan subtropis. Pembentukan kuning telur di daerah subtropics hamper berhenti selama musim dingin. Demikian pula, larva dan benih ikan mas yang menetas pada lingkungan dingin (temperature rendah) cenderung memiliki ukuran lebih kecil.
      Telur ikan yang terbuahi memiliki sifat menempel dan menggantung pada permukaan substrat. Telur yang tidak melekat dan menempel pada substrat akan tenggelam dan tidak lama kemudian membusuk atau mati.
Telur ikan mas berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa.
Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,50,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg.
Larva berubah menjadi kebul (larva stadium akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya.
Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram.
Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam bulan, bobot induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram. Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg setelah berumur 15 bulan. Induk-induk ikan mas tersebut mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk dasar perairan atau dasar kolam untuk mencari makanan.

D.   Jenis-Jenis Ikan Mas
Jenis ikan mas secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu ikan mas konsumsi dan ikan mas hias. Ikan mas konsumsi merupakan jenis ikan mas yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Sementara itu, ikan mas hias adalah ikan mas yang dijadikan hiasan guna memenuhi kepuasan batin orang yang memelihara. Biasanya, ikan mas hias ditempatkan di akuarium atau kolam-kolam taman.
Berikut ini adalah jenis-jenis ikan mas:
1.      Ikan Mas Konsumsi
Ø  Ikan Mas Punten
Ikan mas ini dikembangkan pertama kali di Desa Punten, Malang, Jawa Timur pada 1933. Tubuh ikan ini terbilang pendek, tetapi memiliki bagian punggung yang tinggi dan lebar. Oleh sebab itu, bentuk ikan mas ini terkesan bulat pendek. Sisik ikan mas punten ini berwarna hijau gelap dan matanya agak menonjol. Gerakan ikan mas punten ini terbilang lambat dan bersifat jinak.
Ø  Ikan Mas Sinyonya atau Putri Yogya
Tidak diketahui pasti asal-usul nama ikan jenis ini. Beberapa orang menyebutkan, ikan mas ini mudah sekali bertelur sehingga disebut sinyonya. Bentuk tubuhnya memanjang (long bodied form) dan punggungnya lebih rendah dibandingkan dengan ikan mas punten. Perbandingan antara panjang dan tinggi badannya sekitar 3,66:1.
Sisiknya berwarna kuning muda seperti warna kulit jeruk sitrus. Mata ikan yang masih muda agak menonjol, kemudian berubah menjadi sipit ketika ikan sudah mulai tua. Sifat ikan mas sinyonya lebih jinak dibandingkan dengan ikan ras punten. Ikan mas sinyonya memiliki kebiasaan berkumpul di permukaan air.


Fekunditas atau jumlah telur ikan mas sinyonya 85.000—125.000 dan diameternya 0,3—1,5 mm. Induk ikan mas sinyonya jantan akan matang kelamin pertama pada umur 8 bulan, sedangkan yang betina pada umur 18 bulan. Ikan mas ini tahan terhadap parasit Myxosporea. Kisaran toleransi pH-nya 5,5—8,5.
Ø  Ikan Mas Taiwan
Ikan mas Taiwan ini mempunyai bentuk tubuh yang memanjang dan bentuk punggung yang menyerupai busur agak membulat. Sisik ikan mas Taiwan ini berwarna hijau kekuningan hingga kemerahan. Ikan mas jenis ini sangat responsive terhadap makanan sehingga jika diberi pakan akan saling berebut. Menurut cerita ikan mas ini bersal dari Taiwan dan dikembangkan di Indonesia.

Ø  Ikan Mas Merah
Ikan mas ini mempunyai cirri bersisik merah keemasan. Gerakan ikan mas ini aktif dan tidak jinak. Ikan mas merah ini sering mengaduk-aduk dasar kolam. Tubuh ikan mas jenis ini lebih panjag jika dibandingkan dengan ikan mas sinyonya. Bentuk punggungnya pun lebih rendah dan tidak lancip, sedangkan bentuk matanya agak menonjol.


Ø  Ikan Mas Majalaya
Sesuai dengan namanya, ikan mas ini berkembang pertama kali di daerah Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ukuran badannya relatif pendek dan punggungnya lebih membungkuk dan lancip dibandingkan dengan ras ikan mas lainnya. Perbandingan antara panjang dan tinggi tubuhnya adalah 3,2:1.
Bentuk tubuhnya semakin lancip ke arah punggung dan bentuk moncongnya pipih. Sifat ikan mas ini relatif jinak dan biasa berenang di permukaan air. Sisiknya berwarna hijau keabuan dan bagian tepinya berwarna lebih gelap, kecuali di bagian bawah insang dan di bagian bawah sirip ekor berwarna kekuningan. Semakin ke arah punggung, warna sisik ikan ini semakin gelap.

Ikan mas majalaya memiliki keunggulan, di antaranya laju pertumbuhannya relatif cepat, tahan terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophila, rasanya lezat dan gurih, dan tersebar luas di Indonesia. Fekunditas atau jumlah telur yang dihasilkan ikan mas majalaya tergolong tinggi, yakni 84.000—110.000 butir per kilogram induk.
Ø  Ikan Mas Yamato
Ikan mas jenis ini kurang popular di kalanga peternak ikan mas di Indonesia. Bentuk tubuh ikan ini memanjang dan sisiknya berwarna hijau. Jenis ikan mas ini sering ditemukan dan dibudidayakan di wilayah Asia Timur, seperti Cina dan Jepang.
Ø  Ikan Mas Lokal
Bentuk badan memanjang dengan bentuk mata tidak sipit. Secara umum bentuk badannya merupakan hasil kombinasi dari beberapa jenis ikan yang sudah ada. Ikan mas jenis ini kemungkinan muncul akibat adaya perkawinan silang yang tidak terkontrol pada jenis ikan mas lain. Ikan mas local paling banyak ditemuan di lapangan walaupun sebetulnya belum bisa digolongkan sebagai salah satu strain atau jenis ikan mas.
2.      Ikan Mas Hias
Jenis-jenis ikan mas yang digolongkan kedalam ikan mas hias adalah :
Ø  Ras Kumpay
Cirri yang menonjol dari ras ini adalah semua siripnya berukuran panjang dan berumbai, sehingga terlihat indah saat berenang. Warna sisinya sangat bervariasi, mulai dari warna putih, kuning, merah, hingga hijau gelap. Bentuk tubuhnya memanjag seperti ras sinyonya. Pertumbuhannya relative lambat. Kadang-kadang ras ini juga dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi.

Ø  Ras Kancra Domas
Bentuk tubuh ikan ini memanjang. Gerakannya mirip ikan mas Taiwan, yakni selalu aktif dan kurang jinak. Sisiknya berukuran kecil dan susunannya tidak beraturan. Warna sisiknya bervariasi, ada yang biru, cokelat, atau hijau. Sisik di daerah punggungnya berwarna gelap dan semakin kearah perut warnanya semakin terang keperakan atau keemasan.
Ø  Ras kaca
Ciri khas ikan ini adalah sebagian tubuhnya tidak tertutup sisik. Bagian yang tidak tertutup sisik sepintas tampak bening, mirip kaca. Di sepanjang gurat sisi (linea lateralis) dan di sekitar pangkal siripnya terdapat sisik berwarna putih mengilap. Sisik tersebut berukuran besar dan tidak seragam.


Ø Ras Fancy
Bentuk tubuh ras ini memanjang. Warna sisiknya bervariasi, ada putih, kuning, merah, hingga totol-totol berwarna hiytam. Karena warna tubuhnya yang bervariasi, ras ini juga sering disebut dengan koi local.


Ø Ras Koi
Ras koi atau yang lebih populer disebut koi (saja) ini berasal dari Jepang. Mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980. Bentuk badannya bulat memanjang. Warna sisiknya beragam, ada putih, kuning, merah menyala, hitam, atau kombinasi dari warna-warna tersebut.
Hobiis ikan mas umumnya menyukai ikan koi jenis bastar karena warna dan pola totolnya yang indah dan menarik. Ikan koi disukai hobiis karena gerakannya lambat dan cukup jinak.
Ikan koi memiliki beragam nama yang disesuaikan dengan pola dan warna tubuhnya, misalnya platinum nishikigoi, shusui nishikigoi, shusi nishikigoi, kohaku nishikigoi, dan taishusanshoku nishikigoi.



E.   Budidaya Ikan Mas
Budidaya Ikan Mas memiliki prospek ekonomi yang cukup menjanjikan karena ikan mas memiliki cita rasa yang cukup tinggi, sehingga banyak disukai oleh konsumen. Daging ikan mas yang putih dan lunak memungkinkan untuk dicerna oleh semua umur. Di beberapa rumah makan dengan mudah dijumpai masakan dengan bahan ikan mas karena memang cukup populer. Selain itu ikan mas juga dikenal memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat sehingga sangat baik untuk dibudidayakan. Dalam masa pemeliharaan 4 sampai 5 bulan ikan mas bisa mencapai bobot 500-1000 gr/ekor. Selain itu Ikan Mas sudah cukup poluler di tengah masyarakat sehingga mudah dalam memasarkannya.


Persyaratan Budidaya Ikan Mas
Di alam aslinya ikan mas hidup di perairan sungai, danau maupun genangan air lainnya yang berada pada ketinggian 150-600m dpl, dengan suhu air berkisar 20 derajat sampai 25 derajat celcius. Ikan mas termasuk hewan Omnnivora atau pemakan segala sehingga di alam makanan Ikan mas berupa daun-daunan, lumut, serangga, cacing dan lain sebagainya. Pada model budidaya ikan mas lingkungan pemeliharaan dibuat menyerupai alam aslinya.
Model budi daya ikan mas bisa dipelihara dalam Kantong Jaring Apung, Kolam air deras, kolam tanah, kolam beton dan lain-lain tergantung ketersediaan lokasi. Makanan dalam budi daya ikan mas juga bermacam-macam mulai dari pemberian pakan alami sampai pemberian pelet buatan pabrik. Yang perlu diperhatikan adalah kualitas air pada media untuk budi daya ikan mas seperti PH air yang harus berada pada kisaran 7-8, kandungan oksigen terlarut yang cukup dan bebas dari kandungan zat kimia berbahaya.
Model Budidaya Ikan Mas
Peluang usaha budidaya ikan mas dapat dipilih sesuai kondisi dan keinginan. ada beberapa peluang usaha dalam budi dayaikan mas ini yaitu pembibitan dan pembesaran ikan mas untuk keperluan konsumsi.
1.     Usaha Pembibitan Ikan Mas
Pembibitan ikan mas memiliki prospek yang cukup cerah, karena perputaran modal yang cukup cepat. Penyediaan bibit ikan mas dimulai dari burayak ikan mas baru saja menetas, burayak usia sekitar satu bulan, burayak usia dua bulan. Pada setiap usia ikan mas memiliki potensi ekonomi.
Persiapan induk Ikan Mas
Induk ikan mas yang akan dipijahkan dipelihara di kolam khusus secara terpisah antara jantan dan betina. Pakan yang diberikan berupa pellet dengan kandungan protein 25%. Dosis pemberian pakan Ikan mas sebanyak 3% per bobot biomas per hari. Pakan tersebut diberikan 3 kali/hari. Ikan Mas betina yang diseleksi sudah dapat dipijahkan setelah berumur 1,5 – 2 tahun dengan bobot >2 kg. Sedangkan induk jantan berumur 8 bulan dengan bobot > 0,5 kg. Untuk membedakan jantan dan betina dapat dilakukan dengan jalan mengurut perut kearah ekor. Jika keluar cairan putih dari lubang kelamin, maka ikan mas tersebut jantan.
Ciri-ciri ikan mas betina yang siap pijah atau matang gonad adalah:
·         Pergerakan ikan lamban
·         Pada malam hari sering meloncat-loncat
·         Perut membesar/buncit ke arah belakang dan jika diraba terasa lunak.
·         Lubang anus agak membengkak/menonjol dan berwarna kemerahan
Sedangkan ciri-ciri untuk ikan mas  jantan gerakan lincah dan mengeluarkan cairan berwarna putih (sperma) dari lubang kelamin bila dipijit.
Pemijahan Ikan Mas
Dalam proses pemijahan ikan mas , ikan dirangsang dengan cara membuat lingkungan perairan menyerupai keadaan lingkungan perairan umum dimana ikan ini memijah secara alami atau dengan rangsangan hormon. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemijahan ikan mas adalah :
·         Mencuci dan mengeringkan wadah pemijahan (bak/kolam)
·         Mengisi wadah pemijahan dengan air setinggi 75-100 cm
·          Memasang hapa untuk mempermudah panen larva di bak atau di kolam dengan ukuran 4 x 3 x 1 meter. Hapa dilengkapi dengan pemberat agar tidak mengambang.
·          Memasang kakaban di tempat pemihajan (dalam hapa). Kakaban dapat berupa ijuk yangdijepit bambu/papan dengan ukuran 1,5 x 0,4 m.
·          Memasukkan induk Ikan Mas jantan dan betina siap pijah. Jumlah induk Ikan Mas betina yang dipijahkan tergantung pada kebutuhan benih  dan luas kolam yang akan digunakan dalam pendederan. Satu Induk Ikan Mas betina dipasangkan dengan 2 atau tiga ikan mas jantan atau bahkan lebih tergantung bobot indukan betina.
·         Mengangkat induk yang memijah dan memindahkannnya ke kolam pemeliharaan induk .
Setelah telur berusia kurang lebih 4 hari maka telur ikan mas akan menetas menjadi larva , beberapa saat setelah menetas larva masih mendapatkan suplai makanan cadangan dari telur, setelah itu perlu diberi makanan tambahan berupa pelet untuk larva, kutu air atau kuning telur rebus. Setelah kurang lebih lima hari larva ikan mas  siap ditebar di kolam pembenihan.
Pendederan Ikan Mas
Setelah larva cukup kuat saatnya untuk melakukan pendederan ikan mas, bisasanya dilakukan pada kolam lumpur atau sawah meski bisa juga dilakukan pada kolam semen. Persiapan kolam tanah adalah dengan meratakan tanah dasarnya, tebarkan 10 – 15 karung kotoran ayam, isi air setinggi kurang lebih 40 cm dan rendam selama 5 hari tanpa aliran air. Hal ini dimaksudkan agar plankton dan sumber makanan alami ikan mas tumbuh di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam lumpur 100 m2 tebar 100.000 ekor larva pada pagi hari, berikan makanan tambahan berupa tepung pelet atau pelet yang telah direndam. Pada usia telah mencapai 3 minggu bibit ikan mas siap dipanen, untuk dijual atau dipelihara kembali pada kolam berbeda.  Hal yang sama dilakukan untuk membesarkan benih ikan mas pada ukuran yang lebih besar, hanya saja kepadatan ikan perlu dikurangi.
2.     Usaha pembesaran Ikan Mas
Usaha pembesaran ikan mas merupakan upaya memenuhi kebutuhan permintaan ikan mas konsumsi, ikan mas konsumsi bisa bervariasi mulai ukuran 300 gram sampai 1 kg. Usaha pembesaran ini bisa dilakukan di Kolam Lumpur, Keramba Jaring apung atau Kolam Air Deras.
Pembesaran Ikan Mas di Keramba Jaring Apung
Pembesaran Ikan Mas dapat dilakukan dalam keramba Jaring Apung yang biasa dipasang di perairan umum. Pemilihan lokasi penempatan jaring dalam suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produksi. Beberapa karakteristik perairan yang tepat antara lain : Air bergerak dengan arus terbesar, tetapi bukan arus kuat, Penempatan jaring dapat dipasang sejajar dengan arah angin, Badan air cukup besar dan luas sehingga dapat menjamin stabilitas kualitas air, Kedalaman air minimal dapat mencapai jarak antara dasar jaring dengan dasar perairan 1,0 meter, Kualitas air mendukung pertumbuhan seperti suhu perairan 270C sampai 300C, oksigen terlarut tidak kurang dari 4,0 mg/l, dan kecerahan tidak kurang dari 80 cm.
Satu unit Keramba Jaring Apung minimal terdiri dari kantong jaring dan kerangka jaring. Dimensi unit jaring berbentuk persegi empat dengan ukuran kantong jaring 7 x 7 x 3 M3 atau 6 x 6 x 3 M3. Satu unit Keramba Jaring Apung terdiri empat set kantong dan satu set terdiri dari dua lapis kantong Bagian badan kantong jaring yang masuk kedalam air 2,0 sampai 2,5 meter. Kerangka jaring terbuat dapat dibuat dari besi atau bambu dan pelampung berupa steerofoam atau drum. Bahan kantong jaring berasal dari benang Polietilena.
Frekuensi pemberian pakan minimal dua kali per hari. Sedangkan cara pemberian pakan agar efektif disarankan menggunakan Feeding Frame yang dapat dibuat dari waring dengan mesh size 2,0 mm berbentuk persegi empat seluas 1,0 smpai 2,0 m2. Alat ini di pasang di dalam badan air kantong jaring pada kedalaman 30 sampai 50 cm dari permukaan air. Dengan penebaran bibit seberat 300 kg dalam waktu 3 bulan akan menghasilkan ikan mas konsumsi 1.5 sampai 2 ton.


Usaha Pembesaran Ikan Mas Di Kolam Air Deras
Pemeliharaan ikan mas di kolam air deras harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain lokasi dekat dengan sumber air (sungai, irigasi, dan lain-lain.) dengan topografi yang memungkinkan air kolam dapat dikeringkan dengan cara gravitasi, kualitas air yang digunakan berkualitas baik dan tidak tercemar (kandungan oksigen terlarut 6-8 ppm) dan dengan debit air minimal 100 liter permenit.
Bentuk kolam air deras bermacam macam tergantung kondisi lahan, bisa segitiga, bulat maupun oval. Ukurannya bervariasi disesuaikan dengan kondisi lahan dan kemampuan pembiayaan. Umumnya KAD berukuran 10-100 m 2 dengan kedalaman rata-rata 1,0 – 1,5 meter. Dinding kolam tidak terkikis oleh aliran air dan aktivitas ikan . Oleh karena itu harus berkontruksi tembok atau lapis papan. Dasar kolam harus memungkinkan tidak daerah mati aliran (tempat dimana kotoran mengendap). Oleh karena itu kemiringan kolam harus sesuai (sekitar 2 – 5 %).Padat tebar ikan ukuran 75 -150 gram/ ekor sebanyak 10 – 15 kg /m3 air kolam . Dosis pakan yang diberikan sebanyak 4% bobot biomass /hari. Frekuensi pemberiannya 3 kali/hari.
Usaha Pembesaran Ikan Mas Di Kolam Lumpur
Jika tidak memungkinkan dibesarkan pada Jaring apung atau air deras ikan mas bisa dibesarkan di kolam tanah. Kolam ukuran 1.000 m2, diolah,dan ditebarkan kotoran ayam kemudian diisi air setinggi 60 cm dan rendam selama kurang lebih 5 hari. Benih ikan mas seberat 100 kg dimasukkan ke dalam kolam, beri pakan 3 sampai persen dari berat benih ikan mas setiap hari, Panen dapat dilakukan panen setelah 3 bulan. Dengan model pemeliharaan seperti ini kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi sebanyak 400 – 500 kg.

F.    Relasi dengan Manusia
Ikan mas bnayak di budidayakan untuk di konsumsi karena banyak mengandung protein yang bermanfaat bagi tubuh, selain protein ikan mas juga mengandung vitamin B6 yang berfungsi untuk membentu memperlambat penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir, serta karbohidrat, lemak, kalori, fosfor (P), kalsium (Ca), besi (Fe), vitamin B1, dan air. Selain itu, ikan mas juga dipelihara sebagai ikan hias dan di simpan di akuarium, jenis ikan yang di pelihara ini kebanyakan dari jenis ikan koi, karena mempunyai warna-warna yang cantik dan beragam.



Daftar Pustaka

Bachtiar, Yusuf & Tim Lentera. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Pekarangan. Jakarta : AgroMedia
Khairuma dan khairul amri. Buku Pintar Budi Daya 15 Ikan Konsumsi. Jakarta : AgroMedia
Siregar, Abbas Djarijah. 2011. Pembenihan Ikan Mas. Yogyakarta : Kanisius
Tim Lentera. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Air Deras. Jakarta : AgroMedia