MAKALAH
BOTANI PHANEROGAMAE
TANAMAN OBAT
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mandiri Mata Kuliah Botani Phanerogamae
Disusun oleh :
Jenab Purnama Sari
1210206049
PENDIDIKAN BIOLOGI/A/IV
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG JDATI
BANDUNG
2012
Kata Pengantar
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas terselesaikannya
makalahBotani Phanerogamae. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Zoologi Vertebrata yang diberikan oleh dosen Botani
Phanerogamae, yaitu Selanjutnya penulis
uraikan di dalam makalah ini kumbang meliputi :.
Makalah
ini disajikan secara sistematis guna mempermudah pembaca untuk memahami dan
mempelajarinya.
Pada kesempatan
ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata,
tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini. Oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun tetap penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Badung, Mei 2012
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
- Latar
belakang Masalah ...................................................................................... 1
- Rumusan
Masalah ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
A.
Tanaman Korejat ................................................................................................. 2
B.
Sirih ..................................................................................................................... 4
C.
Kumis Kucing ..................................................................................................... 5
BAB
III PENUTUP ....................................................................................................... 8
A. Kesimpulan
......................................................................................................... 8
B. Saran.................................................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar belakang
Di dunia ini
banyak sekali berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan, tumbuh-tumbuhan itu
diciptakan oleh Allah agar kita bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Tumbuhan banyak manfaatnya, antara lain ada yang di gunakan sebagai tanaman
hias, diambil buahnya untuk dimakan, atau bahkan bagian dari tumbuhan itu
dijadikan obat untuk mengobati berbagai macam penyakit.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu korejat?
Dan apa manfaatnya
2.
Mengapa korejat
dijadikan tanaman obat?
3.
Apa itu sirih?
Dan apa manfaatnya?
4.
Mengapa sirih
dijadikan tanaman obat?
5.
Apa itu kumis
kucing? Dan apa manfaatnya?
6.
Mengapa kumis
kucing dijadikan obat?
Bab II
Pembahasan
Berbagai jenis tamanan hidup di dunia ini.dan
tanaman-tanaman itu banyak yang dijadikan sebagai tanaman obat. Berikut ini
adalah contoh beberapa tanaman yang dijadikan sebagai obat, baik akar, batang.
daun, atau bunganya.
A.
Tanaman Korejat
Tanaman korejat atau Ki Tolod atau
ada juga yang menyebutnya bunga bintang merupakan tanaman yag termasuk ke dalam sub
kelas Asteridae. Tanaman yang berasal dari Hindia
Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air ( Got ) atau sungai, pematang
sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Korejat
dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Herba menahun, Terna
tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang
rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset,
permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam,
bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya
hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang,
mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk
lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan
dengan biji, stek batang atau anakan.
|
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom:
Tracheobionta
Super Divisi:
Spermatophyta
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae Ordo: Campanulales
Spesies: Isotoma
longiflora
|
1.
Manfaat
Tanaman Korejat
Pemanfaatan
korejat sebagai obat gangguan pada mata sebenarnya sudah dilakukan sejak lama
oleh masyarakat pedesaan. Caranya dengan memetik bunyanya pada pagi hari, yakni
saat bunga masih berembun. Embun yang menempel di bunga tersebut diteteskan ke
mata sebagai obat gangguan mata.
Menurut
Burkill (1935) dan Allen (1943), air yang diperoleh dari bagian tanaman korejat
bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati iritasi mata, serta bisa
dimanfaatkan sebagai penyegar mulut dan tenggorokan. Souder (1963) berpendapat
bahwa air korejat yang diteteskan bisa mengobati kebutaan. Sementara itu, Von
Reis dan Lipp (1982) mencatat bahwa air korejat bisa mengobati iritasi kulit
dan kebutaan. Menurut Morton (1981), korejat bisa mengobati luka di kulit yang
disertai peradangan. Disamping itu, tanaman korejat juga bisa digunakan untuk
mencegah gangguan iritasi.
2.
Kandungan
Kimia Tanaman Korejat
Kandungan kimia yang dimiliki
tumbuhan ini adalah Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin, isotomin.
senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam. Hampir
seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis
tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit,
biasanya teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa
alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu.
Hampir semua alkaloid di alam
mempunyai keaktifan biologis dan memberikan efek fisiologis tertentu pada
mahluk hidup. Sehingga tidaklah mengherankan jika manusia dari dulu sampai
sekarang selalu mencari obat-obatan dari berbagai ekstrak tumbuhan. Fungsi
alkaloid diperkirakan sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan
penyakit, pengatur tumbuh, atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan
keseimbangan ion.
Alkaloid secara umum mengandung paling sedikit satu buah
atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik.
Kebanyakan alkaloid berbentuk padatan kristal dengan titik lebur tertentu atau
mempunyai kisaran dekomposisi. Alkaloid dapat juga berbentuk amorf atau cairan.
B.
Sirih
Daun
sirih (dalam bahasa sunda sereh) memiliki nama latin Piper betle L merupakan
tanaman asli Indonesia yang sudah lama dikenal sebagai salah satu tanaman
kesehatan yang memiliki manfaat yang luar biasa. Di beberapa wilayah di
Indonesia bahkan ada tradisi dimana seseorang mengunyah daun sirih. Tanaman
sirih merupakan salah satu jenis tanaman rambat yang tumbuh dengan merambat
atau menumpang pada tanaman lain atau objek lainnya seperti kayu, tembok atau
pun tiang rumah. Tinggi tanaman sirih bisa mencapai 15 m, tergantung pada
kesuburan media tanam dan rendahnya media untuk merambat. Batang berwarna
coklat kehijauan, berbentuk bulat, berkerut, dan beruas yang merupakan tempat
keluarnya akar.
Daun berbentuk jantung, beujung
runcing, tumbuh berselang-seling, teksturnya agak kasar jika diraba, dan
mengeluarkan bau yang sedap (aromatic) jika diremas. Panjang daun 6-17,5 cm dan
lebar 3,5-10 cm. warna daun sirih bervariasi dari kuning, hijau, merah, sampai
hijau tua.
Sirih berbunga majemuk yang
berbentuk bulir dan merunduk. Bunga sirih dilindungi oleh daun pelindung yang
berbentuk bulat panjang dengan diameter 1mm. bulir jantan panjangnya sekitar
1,5-3 cm dan memiliki dua benang sari yang pendek. Sementara itu, bulir betina
panjangnya sekitar 1,2-6 cm, memiliki kepala putik 3-5 buah yang berwarna putih
dan hijau kekuningan.
Buahnya tersembunyi atau buni,
berbentuk bulat, berdaging, dan berwarna kuning kehijauan hingga hijau
keabu-abuan. Tanaman sirih memiliki akar tunggang.
Sirih
tumbuh subur di daerah tropis dengan ketinggian 300-1.000 m di atas permukaan
laut, terutama di tanah yang banyak mengandung bahan organic dan cukup air. Di
Indonesia ada beberapa jenis sirih yakni sirih jawa, sirih banda, sirih
cengkih, dan sirih hitam.
|
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom:
Tracheobionta
Super Divisi:
Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Sub Kelas: Magnoliidae Ordo: Piperales Famili: Piperaceae |
1.
Manfaat Sirih
Sebenarnya ada banyak sekali manfaat
yang bisa ditemukan pada daun sirih. Namun, manfaat yang paling menonjol dari
penggunaan daun sirih adalah sebagia berikut :
a. Daun Sirih berkhasiat menghilangkan
bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Biasanya juga karena adanya
manfaat ini digunakan sebagai pembersih organ kewanitaan.
b. Daun sirih juga bersifat menahan
perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan.
c. Selain itu daun sirih juga bersifat
mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan
perdarahan.
d. Biasanya untuk obat mimisan, dengan
cara digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung.
e. Selain itu, kandungan bahan aktif
fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida
nabati untuk mengendalikan hama penghisap
Pemanfaatan daun sirih sebagai obat
disebabkan adanya minyak astiri yang dikandungnya.
2.
Kandungan Daun Sirih
Daun sirih mengandung minyak astiri yang terdiri dari
betlephenol, kavikol, seskuiterpen, hidroksikavol, cavibetol, estragol,
eugenol, dan karvakrol. Beberapa penelitian imiah menyatakan bahwa daun sirih
juga mengandung enzim diastase, gula dan tannin. Biasaya, daun sirih muda
mengandung diastase, gula, dan minyak astiri lebih banyak dibandingkan daun
sirih tua. Sementara itu, kandungan taninnya relative sama.
C.
Kumis
Kucing
Kumis
kucing, tanaman ini disebut demikian karena memiliki bagian bunga yang mirip
dengan kumis pada kucing. Tanaman kumis kucing meskipun tumbuh tegak, tetapi
cenderung membentuk semak atau rimbun. Tinggi tanaman ini sekitar 1-2 m.
batangnya berwarna coklat keunguan atau kemerahan bentunya persegi empat. Daun
kumis kucing daunnya belah ketupat dengan tepi yang bergerigi kasar tak
teratur. Permukaan daunnya berbintik-bintik karena terdapat kelenjar minyak
astiri.
Bunganya
keluar dari ujung cabang, warnanya ungu pucat atau putih. Tanaman kumis kucing
dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah atau sedang. Perbanyakan tanaman ini
dapat dilakukan melalui stek batang yang batangnya sudah tua.
|
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom:
Tracheobionta
Super Divisi:
Spermatophyta
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Sub Kelas:
Asteridae
Ordo: Lamiales
Spesies: Orthosiphon
stamineus
|
1.
Manfaat Kumis Kucing
Kumis kucing bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit
yaitu Memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik), rematik, Batuk, Masuk
angin, sembelit, sakit pinggang,anti radang, radang ginjal, Batu ginjal,
kencing manis, Albumiria, syphilis, Hipertensi, infeksi ginjal akut dan kronis,
rematik, tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu serta infeksi
kandung kemih, menghilangkan panas dan lembab, Infeksi ginjal (Acute dan
chronic nephritis), Infeksi kandung kemih (Cystitis).Encok (Gout arthritis). Nyeri
sendi, kencing berdarah, asam urat, kencing manis.
2.
Kadungan Kimia Kumis Kucing
Ada
2 jenis kumis kucing yang dikenal: Orthosiphon stamineus ungu yang berbunga
ungu dan Orthosiphon stamineus putih. Sifat kimiawi dan efek farmakologis :
Manis sedikit pahit, sejuk. Kandungan senyawa kimia di dalamnya adalah:
Orthosiphon glikosida saponin, polifenol, flavonoi, sapofonin, myoinositol,
minyak astiri, dan garam kalium. Orthosipon glikosida adalah senyawa
khusus yang memiliki daya iuretic (peluruh air seni) dan sedikit antiinflamasi.
Dalam klorofil daun kumis kucing terdapat sedikit zat besi, jumlahnya tidak
banyak dan sifatnya mudah menguap jika terkena sinar matahari langsung.
Daunnya
mengandung kadar kalium (boorsma) yang cukup tinggi. Ia juga mengandung
glikosida orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan asam urat, fosfat dan
oksalat dari tubuh.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tanaman korejat atau Ki Tolod atau
ada juga yang menyebutnya bunga bintang merupakan tanaman yag termasuk ke dalam sub
kelas Asteridae.
Tanaman korejat ini sering digunakan untuk mengobati sakit mata. Kandungan kimia yang dimiliki
tumbuhan ini adalah Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin, isotomin.
senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam.
Daun
sirih (dalam bahasa sunda sereh) memiliki nama latin Piper betle L merupakan
tanaman asli Indonesia yang sudah lama dikenal sebagai salah satu tanaman
kesehatan yang memiliki manfaat yang luar biasa. Pemanfaatan daun sirih sebagai
obat disebabkan adanya minyak astiri yang dikandungnya. Daun sirih mengandung
minyak astiri yang terdiri dari betlephenol, kavikol, seskuiterpen,
hidroksikavol, cavibetol, estragol, eugenol, dan karvakrol
Kumis
kucing, tanaman ini disebut demikian karena memiliki bagian bunga yang mirip
dengan kumis pada kucing. Kumis
kucing bisa digunakan untuk
mengobati sejumlah penyakit. Kandungan senyawa kimia di dalamnya adalah:
Orthosiphon glikosida saponin, polifenol, flavonoi, sapofonin, myoinositol, minyak
astiri, dan garam kalium.
B.
Saran
Demikianlah
yag dapat saya bahas dalam makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Saya
menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan,saya membutuhkan
masukan,kritik,dan saran dari saudara semua untuk perubahan yang lebih baik,
maka penyusun menyarankan kepada pembaca agar mencari referensi lain untuk
menambah wawasan mengenai materi ini.
Daftar Pustaka
Ali,
Iskandar. Khasiat dan Manfaat Kitolod.
Depok : Agromedia Pustaka
Damayanti,
Rini. 2003. Khasiat dan Manfaat Daun
Sirih; Obat Mujarab dari Masa ke Masa.
Moeljanto
dan Mulyono. Depok : Agromedia Pustaka
Sa’adah,
Sumiati. Mengenal Tanaman yang Berkhasiat
Obat. Bandung : Azka Press