Selasa, 20 November 2012

Botani Phanerogamae : Tanaman Obat


MAKALAH
BOTANI PHANEROGAMAE
TANAMAN OBAT
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mandiri Mata Kuliah Botani Phanerogamae



Disusun oleh :
Jenab Purnama Sari
1210206049

PENDIDIKAN BIOLOGI/A/IV
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG JDATI
BANDUNG
2012

Kata Pengantar

            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas terselesaikannya makalahBotani Phanerogamae. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Vertebrata yang diberikan oleh dosen Botani Phanerogamae,  yaitu Selanjutnya penulis uraikan di dalam makalah ini kumbang meliputi :.
            Makalah ini disajikan secara sistematis guna mempermudah pembaca untuk memahami dan mempelajarinya.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.






Badung, Mei 2012

                                                                                                           

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
  1. Latar belakang Masalah ...................................................................................... 1
  2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
A.    Tanaman Korejat ................................................................................................. 2
B.     Sirih ..................................................................................................................... 4
C.     Kumis Kucing ..................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 8
A.    Kesimpulan ......................................................................................................... 8
B.     Saran.................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

Bab I
Pendahuluan

A.   Latar belakang
Di dunia ini banyak sekali berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan, tumbuh-tumbuhan itu diciptakan oleh Allah agar kita bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Tumbuhan banyak manfaatnya, antara lain ada yang di gunakan sebagai tanaman hias, diambil buahnya untuk dimakan, atau bahkan bagian dari tumbuhan itu dijadikan obat untuk mengobati berbagai macam penyakit.

B.   Rumusan Masalah
1.      Apa itu  korejat?  Dan apa manfaatnya
2.      Mengapa korejat dijadikan tanaman obat?
3.      Apa itu sirih? Dan apa manfaatnya?
4.      Mengapa sirih dijadikan tanaman obat?
5.      Apa itu kumis kucing? Dan apa manfaatnya?
6.      Mengapa kumis kucing dijadikan obat?



Bab II
Pembahasan

Berbagai jenis tamanan hidup di dunia ini.dan tanaman-tanaman itu banyak yang dijadikan sebagai tanaman obat. Berikut ini adalah contoh beberapa tanaman yang dijadikan sebagai obat, baik akar, batang. daun, atau bunganya.

A.   Tanaman Korejat
Tanaman korejat atau Ki Tolod atau ada juga yang menyebutnya bunga bintang merupakan tanaman yag termasuk ke dalam sub kelas Asteridae. Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air ( Got ) atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Korejat dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Herba menahun, Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan.



Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Campanulales
 Famili: Campanulaceae
Genus:
Isotoma
 Spesies: Isotoma longiflora



1.      Manfaat Tanaman Korejat
Pemanfaatan korejat sebagai obat gangguan pada mata sebenarnya sudah dilakukan sejak lama oleh masyarakat pedesaan. Caranya dengan memetik bunyanya pada pagi hari, yakni saat bunga masih berembun. Embun yang menempel di bunga tersebut diteteskan ke mata sebagai obat gangguan mata.
Menurut Burkill (1935) dan Allen (1943), air yang diperoleh dari bagian tanaman korejat bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati iritasi mata, serta bisa dimanfaatkan sebagai penyegar mulut dan tenggorokan. Souder (1963) berpendapat bahwa air korejat yang diteteskan bisa mengobati kebutaan. Sementara itu, Von Reis dan Lipp (1982) mencatat bahwa air korejat bisa mengobati iritasi kulit dan kebutaan. Menurut Morton (1981), korejat bisa mengobati luka di kulit yang disertai peradangan. Disamping itu, tanaman korejat juga bisa digunakan untuk mencegah gangguan iritasi.

2.      Kandungan Kimia Tanaman Korejat
Kandungan kimia yang dimiliki tumbuhan ini adalah Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin, isotomin. senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu.
Hampir semua alkaloid di alam mempunyai keaktifan biologis dan memberikan efek fisiologis tertentu pada mahluk hidup. Sehingga tidaklah mengherankan jika manusia dari dulu sampai sekarang selalu mencari obat-obatan dari berbagai ekstrak tumbuhan. Fungsi alkaloid diperkirakan sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur tumbuh, atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion.
Alkaloid secara umum mengandung paling sedikit satu buah atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Kebanyakan alkaloid berbentuk padatan kristal dengan titik lebur tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. Alkaloid dapat juga berbentuk amorf atau cairan.



B.   Sirih
Daun sirih (dalam bahasa sunda sereh) memiliki nama latin Piper betle L merupakan tanaman asli Indonesia yang sudah lama dikenal sebagai salah satu tanaman kesehatan yang memiliki manfaat yang luar biasa. Di beberapa wilayah di Indonesia bahkan ada tradisi dimana seseorang mengunyah daun sirih. Tanaman sirih merupakan salah satu jenis tanaman rambat yang tumbuh dengan merambat atau menumpang pada tanaman lain atau objek lainnya seperti kayu, tembok atau pun tiang rumah. Tinggi tanaman sirih bisa mencapai 15 m, tergantung pada kesuburan media tanam dan rendahnya media untuk merambat. Batang berwarna coklat kehijauan, berbentuk bulat, berkerut, dan beruas yang merupakan tempat keluarnya akar.
Daun berbentuk jantung, beujung runcing, tumbuh berselang-seling, teksturnya agak kasar jika diraba, dan mengeluarkan bau yang sedap (aromatic) jika diremas. Panjang daun 6-17,5 cm dan lebar 3,5-10 cm. warna daun sirih bervariasi dari kuning, hijau, merah, sampai hijau tua.
Sirih berbunga majemuk yang berbentuk bulir dan merunduk. Bunga sirih dilindungi oleh daun pelindung yang berbentuk bulat panjang dengan diameter 1mm. bulir jantan panjangnya sekitar 1,5-3 cm dan memiliki dua benang sari yang pendek. Sementara itu, bulir betina panjangnya sekitar 1,2-6 cm, memiliki kepala putik 3-5 buah yang berwarna putih dan hijau kekuningan.
Buahnya tersembunyi atau buni, berbentuk bulat, berdaging, dan berwarna kuning kehijauan hingga hijau keabu-abuan. Tanaman sirih memiliki akar tunggang.
Sirih tumbuh subur di daerah tropis dengan ketinggian 300-1.000 m di atas permukaan laut, terutama di tanah yang banyak mengandung bahan organic dan cukup air. Di Indonesia ada beberapa jenis sirih yakni sirih jawa, sirih banda, sirih cengkih, dan sirih hitam.


Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta 
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Piperales
Famili:
Piperaceae
Genus: Piper
Spesies: Piper betle L.


1.      Manfaat Sirih
Sebenarnya ada banyak sekali manfaat yang bisa ditemukan pada daun sirih. Namun, manfaat yang paling menonjol dari penggunaan daun sirih adalah sebagia berikut :
a.       Daun Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Biasanya juga karena adanya manfaat ini digunakan sebagai pembersih organ kewanitaan.
b.      Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan.
c.       Selain itu daun sirih juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan.
d.      Biasanya untuk obat mimisan, dengan cara digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung.
e.       Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap
Pemanfaatan daun sirih sebagai obat disebabkan adanya minyak astiri yang dikandungnya.

2.      Kandungan Daun Sirih
Daun sirih mengandung minyak astiri yang terdiri dari betlephenol, kavikol, seskuiterpen, hidroksikavol, cavibetol, estragol, eugenol, dan karvakrol. Beberapa penelitian imiah menyatakan bahwa daun sirih juga mengandung enzim diastase, gula dan tannin. Biasaya, daun sirih muda mengandung diastase, gula, dan minyak astiri lebih banyak dibandingkan daun sirih tua. Sementara itu, kandungan taninnya relative sama.

C.   Kumis Kucing
Kumis kucing, tanaman ini disebut demikian karena memiliki bagian bunga yang mirip dengan kumis pada kucing. Tanaman kumis kucing meskipun tumbuh tegak, tetapi cenderung membentuk semak atau rimbun. Tinggi tanaman ini sekitar 1-2 m. batangnya berwarna coklat keunguan atau kemerahan bentunya persegi empat. Daun kumis kucing daunnya belah ketupat dengan tepi yang bergerigi kasar tak teratur. Permukaan daunnya berbintik-bintik karena terdapat kelenjar minyak astiri.
Bunganya keluar dari ujung cabang, warnanya ungu pucat atau putih. Tanaman kumis kucing dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah atau sedang. Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan melalui stek batang yang batangnya sudah tua.


Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Orthosiphon
Spesies: Orthosiphon stamineus


1.      Manfaat Kumis Kucing
Kumis kucing bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit yaitu Memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik), rematik, Batuk, Masuk angin, sembelit, sakit pinggang,anti radang,  radang ginjal, Batu ginjal, kencing manis, Albumiria, syphilis, Hipertensi, infeksi ginjal akut dan kronis, rematik, tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu serta infeksi kandung kemih, menghilangkan panas dan lembab, Infeksi ginjal (Acute dan chronic nephritis), Infeksi kandung kemih (Cystitis).Encok (Gout arthritis). Nyeri sendi, kencing berdarah, asam urat, kencing manis.

2.      Kadungan Kimia Kumis Kucing
Ada 2 jenis kumis kucing yang dikenal: Orthosiphon stamineus ungu yang berbunga ungu dan Orthosiphon stamineus putih. Sifat kimiawi dan efek farmakologis : Manis sedikit pahit, sejuk. Kandungan senyawa kimia di dalamnya adalah: Orthosiphon glikosida saponin, polifenol, flavonoi, sapofonin, myoinositol,  minyak astiri, dan garam kalium. Orthosipon glikosida adalah senyawa khusus yang memiliki daya iuretic (peluruh air seni) dan sedikit antiinflamasi. Dalam klorofil daun kumis kucing terdapat sedikit zat besi, jumlahnya tidak banyak dan sifatnya mudah menguap jika terkena sinar matahari langsung.
Daunnya mengandung kadar kalium (boorsma) yang cukup tinggi. Ia juga mengandung glikosida orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat dari tubuh.


BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Tanaman korejat atau Ki Tolod atau ada juga yang menyebutnya bunga bintang merupakan tanaman yag termasuk ke dalam sub kelas Asteridae. Tanaman korejat ini sering digunakan untuk mengobati sakit mata. Kandungan kimia yang dimiliki tumbuhan ini adalah Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin, isotomin. senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam.
Daun sirih (dalam bahasa sunda sereh) memiliki nama latin Piper betle L merupakan tanaman asli Indonesia yang sudah lama dikenal sebagai salah satu tanaman kesehatan yang memiliki manfaat yang luar biasa. Pemanfaatan daun sirih sebagai obat disebabkan adanya minyak astiri yang dikandungnya. Daun sirih mengandung minyak astiri yang terdiri dari betlephenol, kavikol, seskuiterpen, hidroksikavol, cavibetol, estragol, eugenol, dan karvakrol
Kumis kucing, tanaman ini disebut demikian karena memiliki bagian bunga yang mirip dengan kumis pada kucing. Kumis kucing bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit. Kandungan senyawa kimia di dalamnya adalah: Orthosiphon glikosida saponin, polifenol, flavonoi, sapofonin, myoinositol,  minyak astiri, dan garam kalium.

B.   Saran
Demikianlah yag dapat saya bahas dalam makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Saya menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan,saya membutuhkan masukan,kritik,dan saran dari saudara semua untuk perubahan yang lebih baik, maka penyusun menyarankan kepada pembaca agar mencari referensi lain untuk menambah wawasan mengenai materi ini.


Daftar Pustaka


Ali, Iskandar. Khasiat dan Manfaat Kitolod. Depok : Agromedia Pustaka
Damayanti, Rini. 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih; Obat Mujarab dari Masa ke Masa.
Moeljanto dan Mulyono. Depok : Agromedia Pustaka
Sa’adah, Sumiati. Mengenal Tanaman yang Berkhasiat Obat. Bandung : Azka Press

1 komentar: